Danyonif R 631/Atg berikan jam komandan kepada anggotanya
Palangka Raya – Membina dan membentuk prajurit agar selalu mempunyai Jiwa Disiplin dalam melaksanakan tugasnya adalah Komitmen Danyonif R 631/Atg Letkol Dadang Armada Sari, S.I.P dalam kepemimpinannya.
Jam Komandan adalah salah satu cara yang dilakukannya untuk berkomunikasi secara langsung kepada seluruh anggota untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tugas maupun kondisi langsung para prajuritnya.
Pada Senin (15/03/2021).
Setelah apel pagi seluruh anggota Yonif R 631/Atg termasuk para Pasi, para Danki dan prajurit Yonif R 631/Atg berjumlah 170 personel berkumpul untuk mengikuti Jam Komandan di Aula Mayonif R 631/Atg yang dipimpin langsung Danyonif R 631/Atg Letkol Dadang Armada Sari, S.I.P .
Dalam pengarahannya Danyonif R 631/Atg menyampaikan beberapa penekanan tentang situasi yang berkembang akhir-akhir ini dalam kehidupan prajurit, selain itu Danyonif juga menekankan untuk harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan aktifitas kehidupan kita sehari-hari, selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan pencapaian Kinerja dengan baik, selalu menginstrospeksi diri masing-masing serta meningkatkan disiplin dan jauhi pelanggaraan khususnya Narkoba.
Danyon juga menambahkan bahwa Satgas sudah menanti di depan kita , dan kita semua harus siap untuk melaksanakan tugas di tanah Papua. Dengan bekal kemampuan yang telah diberikan sejalan dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat Papua. Dirinya berpesan agar para prajurit yang betugas, melaksanakan tugasnya di Papua dengan sepenuh hati dan berbuat dilandasi dari hati dengan bekal kemampuan yang didapat saat pra tugas.
Bekal itu, lanjutnya, adalah kemampuan yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat di perbatasan yaitu kemampuan di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan serta kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Selain bekal itu, mereka juga telah dibekali tentang adat istiadat masyarakat Papua. Tujuannya agar kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan nanti adalah kegiatan yang bisa diterima oleh masyarakat Papua.
Danyon juga mengungkapkan bahwa adanya hasil dari pengalaman satgas dari batalyon lain di daerah operasi papua yg sudah merugikan TNI AD baik personil dan materiil. Maka latihan di dalam satuan harus di perkeras dan semakin militan. “Diharapkan akan semakin terbangun kerja sama dan kekompakan antar sesama anggota baik tingkat regu, peleton, kompi, dan batalyon. Dengan begitu keamanan di perbatasan bisa diciptakan bersama.” pungkasnya.
“Jadilah prajurit yang mempunyai arti bagi diri sendiri, keluarga, satuan dan masyarakat yang selalu dicintai rakyat dan lingkungannya dengan tidak melakukan pelanggaran”, pesan Danyon.
“Sebagai seorang prajurit yang patuh kepada Doktrin Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, namun prajurit juga harus bisa mematuhi Undang – undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia tercinta ini, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari – hari sehingga kehadiran prajurit TNI senantiasa membawa pengaruh positif bagi masyarakat disekitarnya,”. Tambah Danyon
Tinggalkan Balasan