KOREM 102/PJG GELAR KOMSOS BERSAMA DENGAN PPM,FKPPI DAN KOMPONEN MASYARAKAT DI KAB. PULANG PISAU
Dalam rangka untuk menjalin silaturammi dan lebih memperkuat kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Korem 102/Pjg pada Jumat (25/8) menggelar kegiatan komunikasi sosial bersama FKPPI, PPM dan Komponen masyarakat serta pemuda dan pelajar di Kab. Pulang Pisau wilayah Kodim 1011/Klk. Acara berlangsung di aula Bappeda Kabupaten Pulang Pisau. Hadir dalam kesempatan tersebut Kasrem 102/Pjg Letkol Kav Enda Mora Harahap,S.Sos, Dandim 1011/Klk Letkol Inf Akhmad Syaikhu,S.Ag, Plt Sekda Pulang Pisau Ir Saripudin, Kasi Ter Rem 102/Pjg Mayor Inf Abd. Salim, Kapenrem 102/Pjg Mayor Inf Mahsun Abadi,S.Ag, Pasi Ter Rem Mayor Inf Heru W, Pabung Pulang Pisau Kapten Inf Mulyadi dan sejumlah Kepala SKPD di lingkup Pemkab Pulang Pisau, FKPPI, PPM dan para pemuda/pelajar serta komponen masyarakat Kabupaten Pulang Pisau.
Dalam kesempatan tersebut Dandim 1011/Klk Letkol Inf Akhmad Syaikhu,S.Ag, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas kehadirannya pada kesempatan ini karena kegiatan komsos ini adalah hal yg sangat penting dan segala sesuatu tanpa komunikasi akan banyak sekali menimbulkan hambatan. Sementara itu, Plt Sekda Kab.Pulang Pisau Ir. Saripudin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran pejabat dari Korem 102/Pjg beserta rombongan di Kabupaten Pulang Pisau serta berkesempatan memberikan wawasan kebangsaan bagi generasi muda di Kabupaten Pulang Pisau dan mau berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan diharapkan nantinya agar selalu tercipta hubungan yang harmonis dan saling bahu membahu untuk membangun pemerintahan yang lebih maju dan aman.
Sementara itu, Danrem 102/Pjg yang diwakili oleh Kasrem 102/Pjg Letkol Kav Enda Mora Harahap,S.Sos dalam materinya menyampaikan bahwa kegiatan komunikasi sosial ini merupakan sarana efektif untuk komunikasi dengan komponen masyarakat serta nantinya diharapkan memiliki satu visi dan tujuan dalam membangun daerah, sehingga isu – isu untuk memprovokasi ancaman di daerah dapat di cegah. Lebih lanjut disampaikan bahwa sekarang ada upaya yang dilakukan pihak luar untuk merusak tatanan bangsa melalui perang proxy war yaitu menghancurkan suatu negara dengan tidak menggunakan senjata, akan tetapi cukup melalui peran pihak lain. Medianya beragam seperti penciptaan konflik antar elit politik di pemilukada, konflik Sara, isu agraria/pertanahan, isu kesenjangan sosial dll. Tanpa disadari antar tokoh yg berpengaruh bertikai satu sama lain.
Lebih lanjut Kasrem menyampaikan untuk menghadapi situasi tersebut, pemuda sebagai pemegang estafet negara di masa datang harus membekali diri dengan pengetahuan dan pengalaman, agar tidak terjebak dalam pusaran dinamika situasi yang destruktif. Adapun sarana untuk merusak generasi muda adalah dengan Sara, Radikalisme, Narkoba dan Korupsi,maka populasi pemuda yang 35,5 % dari jumlah penduduk Indonesia harus diselamatkan dari 4 hal tersebut.
Selain itu, pemuda harus memiliki bekal berupa.a. IQ (Intelligent Quotient) hal yang diperhatikan adalah pahami persimpangan dalam hidupmu, pahami apa yang harus dilakukan, serius-fokus dalam meraih prestasi.b. AQ (Adversity Qoutient). Kata kuncinya adalah fight. akin anda adalah pemenang, menikmati kegagalan dan mengambil manfaat, yakin bahwa sukses adalah bangkit setelah gagal. c. EQ (Emotional Quotient). Hal yang diperhatikan adalah buat rencana hidup dan jadikan pengingat dan motivasimu, koleksi inapirasi dari kesuksesan orang lain. d. SQ ( Spiritual Quotient). Hal yang dioerhatikan yakini kekuatan doa, kualitas ibadah yang tinggi, doa dan restu orang tua, selalu bermanfaat bagi orang lain, pahami tujuan hidupmu.Sebagai ilustrasi, beberapa orang sukses yang berangkat dari keterbatasan, seperti Albertiana Beanal, anak Papua, yg empat kali ti
dak naik kelas, dididik secara spartan dan terus menerus yang berprestasi Nasional dan internasional.Kuncinya FOKUS dan belajar terus menerus. High IQ = focus on the right time.Kasrem menambahkan bahwa perusak fokus generasi muda saat ini adalah medsos yang tidak mengenal waktu,dampak medsos antara lain kecanduan, kualitas komunikasi keluarga rendah, social skill rendah. Pada akhir materinya Kasrem 102/Pjg berpesan kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba, jangan mudah dihasut, jaga persatuan dan persatuan. Ingat masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda.
Tinggalkan Balasan