WUJUDKAN GENERASI HEBAT, KASREM 102/PJG GEMBLENG PELAJAR KAB. KATINGAN
Untuk wujudkan generasi hebat, Korem 102/Pjg, Kodim 1015/Spt bersinergi dengan Pemkab. Katingan selenggarakan temu pelajar setingkat SMA, SMK, MA Kab. Katingan pada 30 Agustus 2017.
Adapun thema adalah “Menjadi Generasi Muda yang Hebat Untuk Membangun Indonesia”.
Hadir dalam kegiatan tersebut Danrem 102/Pjg yang diwakili Kasrem, Bupati Katingan yang diwakili Asisten 1 Setda Katingan, Drs. H. Zainudin Sapri, Ketua Pengadilan Kasongan, Dandim 1015/Spt yang diwakili Pabung Katingan, Kapolres Katingan yang diwakili Kompol Amrian, Kabag Bina Mitra, Para Kepala SOPD Kab. Katingan, Mewakili Kemenag Kab. Katingan,Kasiter Rem 102/Pjg, Pengurus PGRI Katingan, Pengurus IGI (ikatan Guru Indonesia) Kab. Katingan, Kapenrem, Pasiter Rem 102/Pjg, Para Babinsa Koramil 1015-05/Ksg, Pelajar berjumlah 1035 orang.
Dalam kesempatan tersebut Danrem 102/Pjg yang diwakili oleh Kasrem 102/Pjg Letkol Kav Enda Mora Harahap, S.Sos menyampaiakan tentang :
1. Perlu kita ketahui bahwa masa depan Indonesia terletak pada pundak para pelajar sebagai generasi muda. Oleh karena itu para generasi penerus harus disiapkan dan menyiapkan diri dengan berbagai macam bekal yang meliputi sikap, mental, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Perlu disadari bahwa, dalam era sekarang ini suatu negara akan menghancurkan negara lain tanpa mnggunakan senjata serta terjun langsung, akan tetapi cukup melalui peran pihak lain atau dikenal dengan proxy war. Medianya beragam seperti penciptaan konflik antar elit politik di pemilukada, konflik Sara, isu agraria/pertanahan, isu kesenjangan sosial dll. Tanpa disadari antar tokoh yg berpengaruh bertikai satu sama lain.
3. Menghadapi situasi tersebut, pemuda sebagai pemegang estafet negara di masa datang harus membekali diri dengan pengetahuan dan pengalaman, agar tidak terjebak dalam pusaran dinamika situasi yang destruktif. Sebagaimana diketahui sejarah menyajikan fakta bahwa pemuda Indonesia, yg diawali pergerakan nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan, memiliki peran yang sangat signifikan.Hal tersebut mengindikasikan bahwa peran pemuda selalu menentukan di sepanjang jaman perjalanan bangsa. Apalgi jumlah penduduk Indonesia saat ini menempati 4 besar di dunia. Pemuda menempati jumlah yang dominan. Jadi dalam 2 dekade ke depan akan ada bonus demografi, di mana Indonesia akan booming generasi produktif.
Oleh karena itu para pelajar jangan dirusak dengan proxy war, narkoba, seks bebas, tawuran dan kenakalan lainnya.
4. Sarana untuk merusak generasi muda adalah dengan Sara, Radikalisme, Narkoba dan Korupsi. Maka populasi pemuda yg 35,5 % dari jumlah penduduk Indonesia garus diselamatkan dari 4 hal tersebut.
5. Pelajar harus memiliki Iman, Sehat, Nasionalis, Karakter, Berprestasi.
Maka masa depan mulai ditata dari sekarang.
6. Pelajar harus memiliki bekal berupa :
a. IQ (Intelligent Quotient) hal yg diperhatikan adalah pahami persimpangan dalam hidupmu, pahami apa yabg harus dilakukan, serius-fokus dalam meraih prestasi.
b. AQ (Adversity Qoutient). Kata kunciny adalah fight, yakin anda adalah pemenang, menikmati kegagalan dan mengambil manfaat, yakin bahwa sukses adalah bangkit setelah gagal.
c. EQ (Emotional Quotient). Hal yang diperhatikan adalah buat rencana hidup dan jadikan pengingat dan motivasimu, koleksi inspirasi dari kesuksesan orang lain.
d. SQ ( Spiritual Quotient). Hal yang diperhatikan adalah yakini kekuatan doa, kualitas ibadah yang tinggi, doa dan restu orang tua, selalu bermanfaat bagi orang lain, pahami tujuan hidupmu.
Sebagai ilustrasi, beberapa orang sukses yang berangkat dari keterbatasan, seperti Albertiana Beanal, anak Papua, yg empat kali tdk naik kelas, dididik secara spartan dan terus menerus yang berprestasi Nasional dan internasional bidang matematika.
Jack Ma, founder and Chairman of Alibaba Gruop, dari keluarga miskin yang berhasil menjadi orang terkaya di Tiongkok.
Kuncinya FOKUS dan belajar terus menerus. High IQ = focus on the right time.
Perusak fokus generasi muda saat ini adalah medsos yang tidak mengenal waktu.
Dampak medsos antara lain kecanduan, kualitas komunikasi keluarga rendah, social skill rendah. Pesan terakhir kepada pelajar sebagai generasi muda, jauhi narkoba, jangan mudah dihasut, jaga persatuan dan persatuan. Ingat masa depan Indonesia ada di tangan pelajar sebagai generasi muda.
Tinggalkan Balasan