KARHUTLA BERGESER MENJAUH DARI JANGKAUAN
Kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa minggu terakhir ini tetap terjadi meski ada penurunan. Di wikayah kota Palangka Raya, muncul kebakaran bersifat sporadis, berbeda dengan minggu kedua bulan Agustus, Juli bahkan Juli. Kebakaran hutan dan lahan saat itu sangat massif. Dar hasil pantauan udara satgas bersama awak media pada Senin (02/09) didapat kemunculan kebakaran hutan dan lahan masuk ke daerah yang jauh dari jangkauan satgas darat. Seperti di Pulang Pisau, Katingan, Kotim, Seruyan dan Kobar. Di beberapa titik karhutla tidak jauh dari area perkebunan kelapa sawit baik perusahaan maupun perorangan.
Terkait dengan hal tersebut Danrem 102/Pjg selaku Dansatgas Karhutla Kalteng kembali menegaskan, “Untuk Palangka, meakipun terjadi karhutla relatif terkendali. Saat ini menuju ke arah Pulpis, Katingan dan Kotim serta Kobar. Prioritas penanganan tetap, yaitu karhutka yang mendekati daerah pemukiman, obyek vital dan lahan konservasi”,tandasnya.
Selanjutnya Danrem menegaskan, apabila mereview arahan dan atensi dari Menkopolhukam dan lejabat lain dari pusat yang berkunjung beberapa hari lalu, bahwa dengan melihat lokasi kebakaran yang sangat dekat dengan jalan dan berada dekat pemukiman warga serta lahan yang tidak terlalu lebat dapat kita nilai kebakaran tersebut merupakan ulah manusia. Kebakaran tersebut bukan terbakar melainkan dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.Oknum pelaku pembakar lahan tersebut harus dicari kemudian ditangkap lalu dihukum karena perbuatan mereka yang sudah jelas membuat keadaan tidak tentram. “Jadi kita harus cari pelaku yang tidak bertanggung jawab itu, jadi nanti kita akan lakukan operasi khusus menangkap orang-orang seperti itu. Itu jahat, itu kejahatan,” ucapnya menyitir pernyataan Menkopolhukam.
Ditanya bagaimana strategi penanganan karhutla yang masih terjadi, Danrem menegaskan, pola di Palangka Raya bisa diadopsi daerah lain, yaitu mendekatkan penampungan air ke sasaran dengan embung buatan atau dorongan tangki air, pembuatan sumur bor (terutama korporasi yang lahannya rawan kebakaran).
Tinggalkan Balasan