Binter Terpadu Kodim 1014 / Pbn, Sosialisasikan cegah tangkal Radikalisme
Dalam rangka kegiatan Pembinaan Teritorial Terpadu, Kodim 1014 / Pbn mengundang Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Agama, serta para undangan lainnya untuk mensosialisasikan cegah dan tangkal Faham Radikalisme di lingkungan masing – masing. Kegiatan dilaksanakan di Aula Palapa Kodim 1014 / Pbn dan dihadiri +- 85 orang undangan. Kamis (14/11)
Pasiter Kodim 1014 / Pbn Kapten Inf Mulyono, dalam arahannya menyampaikan adikalisme atau separatisme sudah marak terjadi dimana-mana, termasuk di Indonesia dan penanganannya bukan pemerintah saja, melainkan kita semua harus ikut berperan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tidak saja terjalin Komunikasi Sosial (Komsos) yang sehat, dan harmonis antara Kodim 1014 / Pbn dengan komponen bangsa dalam rangka mewujudkan cegah tangkal Paham Radikalisme, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman Komunikasi Sosial dalam mendukung Tugas Pokok TNI terkait Pembinaan Teritorial, adapun sasarannya adalah untuk mewujudkan kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya Radikalisme/Separatisme bagi segenap komponen bangsa yang berada di wilayah jajaran Kodim 1014 / Pbn dan terbentuknya komponen bangsa yang memiliki kepribadian serta jiwa Kebhineka Tunggal Ikaan, guna mendukung ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya NKRI.
Dengan maraknya berbagai persoalan yang berkaitan dengan perkembangan Radikalisme dan Separatisme di Indonesia, hal ini tidak boleh dipandang sebagai tanggungjawab pemerintah atau aparat pemerintah saja, tetapi seluruh komponen bangsa harus ambil bagian dan terlibat dalam mencegah kegiatan Radikalisme dan Separatisme. ”Pintanya “
Pasi ter Kodim 1014 / Pbn juga menyampaikan bahwa dengan mengundang dan mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan juga unsur terkait dalam kegiatan Binter terpadu cegah dan tangkal radikalisme dan separatisme di Kodim 1014 / Pbn, diharapkan bisa memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat sekitar tentang bahayanya pengaruh radikalisme dan separatisme terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tinggalkan Balasan