DANREM 102/PJG, PANEN BERSAMA DI LAHAN HASIL CETAK SAWAH TAHUN 2017
Danrem 102/Pjg Kolonel Arm H. M. Naudi Nurdika, S.I.P.,M. Si pada 10 September 2017 melaksanakan Panen Bersama di Lahan Cetak Sawah Tahun 2017 di desa Tahai Jaya, Kec. Maliku, Kab. Pulang Pisau Wilayah Kodim 1011/Klk. Sebagaimana diketahui bahwa panen di lahan cetak sawah tahun 2017 di Pulang Pisau Kalteng ini merupakan yang pertama, di lain wilayah bahkan ada yang belum mulai pekerjaan cetak sawah tahun 2017. Dalam kesempatan tersebut hadir Bupati Pulang Pisau yang diwakili Wakil Bupati, Dandim 1011/Klk, Kepala BPPT Kalteng dan staf, Kepala Bulog Divre Kalteng, Kasiter Rem 102/Pjg beserta para Pasiter, Kadistan kab. Pulang Pisau, Kasdim 1011/Klk, Ketua dan wakil Ketua persit KCK Cabang Kodim 1011/Klk beserta anggota, Kapenrem 102/Pjg, Pabung kab. Pulang Pisau, Para Danramil jajaran Kodim 1011/Klk, Muspika kec. Maliku, Para penyuluh pertanian di Kec. Maliku, Ketua dan anggota gapoktan Sri Rejeki kec. Maliku.
Adapun susunan acara diawali pembukaan, doa, panen bersama, sambutan dari Dandim 1011/Klk, dilanjutkan dari Wakil Bupati Pulang Pisau. Kemudian arahan dari Danrem 102/Pjg, dirangkai tanya jawab, Foto bersama diakhiri wawancara media.
Dalam sambutannya Dandim 1011/Klk Letkol Inf Ahmad Syaikhu,S.Ag menyampaikan bahwa panen ini merupakan panen perdana di lahan cetak sawah di Tahai Jaya, Kec. Maliku seluas 30 ha dari 146 ha. Kendala yang cukup krusial adalah adanya hama tikus, sebagai konsekwensi masih banyaknya simpukan. Perlu kerja sama semua pihak serta kerja keras petani untuk mengatasinya.
Sedangkan, Wakil Bupati Pulang Pisau Ibu Puji Rustati Narang dalam sambutannya menyatakan , kita wajib mengucapkan syukur kepada Tuhan atas perlindungan-Nya dan terima kasih kepada Bp. Danrem 102/Pjg dan jajaran yang berkenan hadir, juga para petani dan masyarakat. Hal ini menunjukkan adanya semangat dan kemauan serta meyakini adanya manfaat dan pentingnya acara ini. Menurut data BPS tahun 2017, Pulang Pisau merupakan penyumbang beras terbesar kedua di Kalteng setelah Kapuas. Untuk pengembangan tanaman padi di Pulpis pd 2017 seluas 24.117 ha. Adapun luasan panen 35.335 ha. Di Kec. Maliku pengembangan luas lahan 2.561 ha, luasan panen 2000 ha. Desa Tahai Jaya pengembangan seluas 660 ha, 630 sudah panen. Kami atas nama Pemerintah dan masyarakat Pulang Pisau kepada TNI AD yang telah membantu, mendorong, memberi semangat kepada para petani di wilayah ini,sehingga para petani sangat bergairah dalam bekerja. Kerja sama ini agar dipertahankan dan ditingkatkan.
Dalam Arahannya Danrem 102/Pjg menyampaikan bahwa, kita semua untuk selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan, atas panen perdana di lahan hasil cetak sawah di Tahai Jaya ini. TNI AD bersifat membantu, mendorong dan mendampingi petani agar senantiasa bekerja dengan giat serta penuh semangat. Perlu disadari bahwa dengan kerja keras dan semangat maka petani akan maju. Profesi sebagai petani merupakan profesi yang menjanjikan, sepanjang dilakukan dengan kerja keras dan sesuai arahan para penyuluh pertanian. Secara umum panen bisa dua kali setahun, bahkan di lahan subur dan diolah dengan baik bisa panen tiga kali setahun. Sebagai gambaran, dengan luas lahan yang sama bila dibandingkan dengan budidaya sawit, petani padi lebih tinggi hasilnya.Berkaitan dengan simpukan dan jerami jangan dibakar, akan menimbulkan bahaya kabut asap. Ada rekayasa dari BPPT berupa zat penghancur kayu maupun jerami, yang dapat digunakan petani.
Dalam sesi tanya jawab, terdapat beberapa masalah diantaranya, masalah simpukan, solusinya adalah : Dengan memberi bio composer untuk menghancurkan kayu-kayuan, Memisahkan antara kayu dan tanah selanjutnya dirapikan dan bisa ditanami jagung.
Selanjutnya masalah distribusi BBM, solusinya Bapak Camat selaku kepala wilayah dibantu stakeholder yang lainnya agar berkoordinasi dengan SPBU untuk mengatur pendistribusian.Masalah berikjtnya adalah pendistribusian pupuk. Solusinya adalah kepada para poktan agar tepat waktu dan taati aturan yang digariskan Distanak, melalui mekanisme di Poktan.Masalah berikutnya tanah di cetakan sawah yang berlubang dan tidak rata, solusinya masukkan simpukan dan ratakan, dalam waktu tertentu akan membusuk dan bercampur dengan tanah yang lain, akhirnya sawah jadi rata.Masalah terakhir berupa keterbatasan Alsintan (baca: hand tracktor, mesin panen, mesin tanam) dan masalah embung serta irigasi. Solusinya, dari dinastan akan membantu penyediaan alsintan, meskipun belum tercukupi secara menyeluruh. Berkaitan dengan irigasi dan embung, Distan Kabupaten Pulang Pisau didukung dinas terkait akan membantu membuat irigasi dan embung di lahan cetak sawah.
Tinggalkan Balasan