Rakor Penanggulangan Karhutla, Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino
Karhutla yang terjadi di Wilayah Prov. Kalteng Menjadi Perhatian serius Pemprov Kalteng karena Dampak dari Kabut asap sangat mempengaruhi berbagai sektor. Mayoritas Karhutla di Wilayah Prov. Kalteng terjadi di Lahan Gambut dan menjadi kesulitan tersendiri dalam penanganannya, yang mana Gambut mengandung bahan bakar berupa sisa tumbuhan sampai di bawah permukaan tanah, sehingga jika terjadi kebakaran, api akan menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan sulit dideteksi/dipadamkan, serta menimbulkan asap tebal. Setelah pelaksanaan Rakor ini, Gubernur Kalteng meminta kepada instansi terkait agar segera membuat Dapur umum untuk mendukung para petugas pemadam Karhutla di seluruh wilayah Prov. Kalteng.
Dalam arahannya Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, S.E., M.M., mengucapkan terima kasih atas dukungan penyelenggaraan HUT TNI Ke-78 yang dilaksanakan di Wilayah Korem 102/Pjg. Paparan-paparan dari instansi terkait sudah di sampaikan. Tahun ini memang diprediksi terjadi Karhutla yang besar, ini adalah tugas kita bersama dalam penanganan dan pencegahan. TNI akan mendukung penuh dalam hal penanganan Karhutla. Kita terus sampaikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan Karhutla. Kepada Pemprov dan instansi terkait segera menurunkan anggaran Dana Karhutla karena hal ini sangat penting untuk menambah logistik di lapangan. Termasuk sarana-sarana kesehatan TNI juga siap membantu. Inilah salah satu wujud loyalitas TNI kepada Masyarakat untuk membantu kesulitan di tengah masyarakat.
Upaya sinergi yang sudah dilaksanakan yaitu Rakor Karhutla, geladi posko, sosialisasi dan pemasangan banner, patroli pencegahan dan pengawasan, pemadaman dan pembasahan, modifikasi kendaraan Damkar, rapat evaluasi harian dan pada puncak musim kemarau ini kami akan mengerahkan penambahan personel. Pengerahan pasukan Jajaran Korem 102/Pjg yang semula 775 orang menjadi 2.216 orang untuk fokus melaksanakan pemadaman dan patroli pengawasan terutama di wilayah rawan Karhutla. Apabila memang sangat dibutuhkan, Personel Kodam XII/Tpr siap gerak berkekuatan 3 SSY atau 1100 orang akan membantu di wilayah Kalteng. Adapun beberapa saran dan masukan Penambahan Poslap/personel Poslap untuk mengcover wilayah rawan karhutla.
Pastikan lahan terbakar dipadamkan sampai tuntas, terutama di lahan gambut dan laksanakan pembasahan. Pembuatan parit penyekat agar area terbakar tidak terus meluas. Prioritas Penanganan di Wilayah Pemukiman, Bandara, BOSF Nyaru Menteng, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Sebangau dan Obvit lainnya. Pendirian Dapur Lapangan untuk mempermudah pendorongan logistik untuk pasukan pemadaman. Pengerahan personel OPD dan tangki air serta alat – alat perlengkapan Damkar yg ada di tiap – tiap instansi termasuk dukungan logistik serta sarana angkutnya. Penyediaan Rumah Singgah Oksigen di Rumah Sakit dan instansi – instansi untuk masyarakat terdampak.
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalteng, Pangdam XII/Tpr, Kapolda Kalteng diwakili Wakapolda Kalteng, Danrem 102/Pjg, Wakil Gubernur Kalteng, Kajati Prov. Kalteng, Sekda Prov. Kalteng, Kabinda Prov. Kalteng, Para Asisten Sekda Prov. Kalteng, Para Staf Ahli Gubernur Prov. Kalteng, Asops Kasdam XII/Tpr, Kasiops Kasrem 102/Pjg, Anggota Pendukung Forkopimda Kalteng, Para Kepala OPD Prov. Kalteng/Mewakili,Bupati, Pj. Walikota dan Pj. Bupati jajaran Prov. Kalteng,
Selain itu, kebakaran ini juga dapat merusak tanah dan mengurangi kesuburan tanah, yang dapat memengaruhi produksi pertanian di masa mendatang. Kesehatan masalah Pernapasan Asap dari kebakaran dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang tua. Gangguan Kesehatan Umum, Asap yang tebal dan kabut dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi mata, sakit tenggorokan, dan sakit transportasi Asap tebal dari kebakaran hutan dapat mengganggu operasi penerbangan yang mengakibatkan pembatalan dan penundaan penerbangan, yang berdampak pada penumpang dan perusahaan penerbangan. Asap yang tebal dapat mengganggu operasi transportasi darat, terutama jika jarak pandang berkurang. Ini dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan penundaan dalam pengiriman barang.
Bidang ekonomi Kerugian Pertanian, Penuruan Parawisata, Penurunan Investasi dan Kepercayaan Investor dan Biaya pemadaman yang memerlukan sumber daya yang signifikan, termasuk personel pemadam kebakaran, peralatan, dan logistik. Biaya pemadaman dapat menjadi beban besar bagi pemerintah dan masyarakat. PENDIDIKAN Asap tebal yang terjadi akibat Karhutla dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
Tinggalkan Balasan